Muara Enim 30 Agustus 2024, Pelaksanaan kegiatan Kuliah Pakar “Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Kanker melalui Therapy Holistik Massage” di Prodi Kebidanan Kampus Muara Enim Polkesbang Tahun 2024 bertempat di Ruang Aula yang dilaksanakan Pukul 08.00 Wib sd Selesai. Adapun peserta dalam kegiatan ini adalah mahasiswa Tingkat 1, 2 dan 3 Prodi D.III Kebidanan Muara Enim yang berjumlah 254 orang beserta Dosen sebanyak 15 orang dan peserta luar prodi 10 orang. Kegiatan ini dilaksanakan secara zoom meeting dan dibuka langsung oleh Wadir III Prodi Poltekkes Kemenkes Palembang, yang didampingi oleh Kaprodi, Dosen dan seluruh civitas akademika Prodi Kebidanan Kampus Muara Enim Polkesbang.
Jurusan Kebidanan Program Studi Diploma Tiga Kampus Kabupaten Muara Enim, yang memiliki mata kuliah unggulan Holistik Massage, selaras dengan keunggulan Poltekkes Kemenkes Palembang sebagai Sentra Unggulan Pendidikan (SUP) Penyakit Kanker. Untuk mendukung keunggulan tersebut, Prodi D.III Kebidanan Muara Enim berencana mengadakan Kuliah Pakar dengan tema “Tingkatkan Kualitan Hidup Penderita Kanker dengan Massage”
Kanker Payudara dan Kanker Serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak menelan korban pada wanita di seluruh penjuru dunia. Berdasarkan jenis penyakitnya, kanker payudara paling banyak dialami di Indonesia yaitu sebanyak 65.858 kasus. Jumlah ini setara 16,6% dari total kasus penyakit kanker di tanah air. Berikutnya, kanker serviks menempati peringkat kedua dengan 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker nasional. Kemudian kanker paru-paru menempati peringkat ketiga yakni sebanyak 34.189 kasus (8,8%). Diikuti oleh kanker kolorektal 34.189 (8,6%) dan kanker hati 21.392 kasus (5,4%). Tingginya angka kasus kanker di tanah air patut diwaspadai karena kasus ini juga memiliki kasus kematian yang cukup tinggi. Pada 2020, angka kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 234.511 kasus. Kanker reproduksi, yang meliputi kanker serviks, ovarium, dan rahim, merupakan salah satu ancaman kesehatan serius bagi wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Proses pengobatan kanker yang panjang dan melelahkan, seperti kemoterapi, radioterapi, hingga operasi, sering kali menimbulkan dampak fisik dan psikologis yang berat bagi penderita. Dalam konteks ini, pendekatan non-farmakologis seperti terapi pijat atau massage muncul sebagai salah satu intervensi yang potensial untuk membantu mengurangi gejala seperti rasa sakit, kelelahan, kecemasan, serta meningkatkan kualitas hidup penderita kanker.
Diharapkan dari kegiatan ini kita dapat belajar lebih dalam mengenai bagaimana massage dapat berperan dalam mendukung perawatan penderita kanker reproduksi wanita. Melalui pemahaman yang lebih komprehensif tentang teknik dan manfaat terapi pijat, kita berharap dapat membuka wawasan baru dalam memberikan dukungan holistik kepada pasien, tidak hanya dari segi pengobatan medis tetapi juga dalam aspek psikososial mereka dan hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta tentang kanker reproduksi wanita dan Holistic Massage dapat meninggkatkan kualitas hidup penderita kanker.